Wakaf Tunai untuk Kesejahteraan Umat
Update : 12 Jan, 2021
"Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: orang yang mengajarkan ilmu agama, orang yang mengalirkan sungai (yang mati), orang yang membuat sumur, orang yang menanam kurma, orang yang membangun masjid, orang yang memberi mushaf al-Quran, dan orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat.” (HR Baihaqi)
---------------------
Sahabat Dermawan, separuh dari ketujuh amalan yang disebut dalam hadits di atas dapat kita raih dengan mewakafkan sebagian harta kita. Lebih dari sekadar berbagi harta, wakaf tunai akan mengabadikan substansi harta kita dan menebarkan manfaatnya yang berkelanjutan bagi umat hingga akhir zaman.
Maka, ingin berkontribusi bagi kesejahteraan umat? Ingin amalanmu mengalirkan pahala yang sangat mungkin bisa menyelamatkanmu di Yaumil Akhir? Segeralah berwakaf tunai.
Tidak harus serta merta memberikan sebuah bangunan atau sebidang tanah wakaf, Sahabat bisa menyisihkan sebagian harta untuk diwakafkan secara tunai tanpa ada ketentuan minimum nominal wakaf. Ya, sedikit tapi rutin tentu lebih baik.
Wakaf tunai yang terkumpul nantinya akan dikonversikan menjadi program-program wakaf produktif, seperti pembangunan sumur untuk pertanian dan daerah rawan kekeringan, lumbung pangan, lumbung ternak, pendirian masjid, dan lainnya. Insya Allah, wakaf tunai kita bukan hanya menjadi ibadah yang kita niatkan karena Allah Ta'ala, melainkan juga membangun potensi umat dalam aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.
Jadi, yuk, mulai berwakaf tunai untuk program-program kemanusiaan sarat manfaat dari Global Wakaf sekarang!
Salurkan Wakaf terbaik Sahabat Dermawan dengan cara:
1. Klik 'Wakaf Sekarang'
2. Masukan nominal Wakaf
3. Pilih Bank Transfer BNI Syariah/Mandiri/BCA/BNI/BRI, Gopay, OVO atau Kartu Kredit
4. Klik 'Wakaf'
5. Dapatkan laporan via email
Silahkan untuk share juga halaman ini agar lebih banyak doa dan sedekah yang terkumpul.
